Drama
Klasik
Yang
disebut drama klasik adalah pada zaman Yunani dan Romawi. Padamasa kejayaan
kebudayaan Yunani dan Romawi banyak sekali karya dramayang bersifat abadi,
terkenal sampai kini.
Drama
Yunani
Asal
mula drama adalah kultus Dyonesos. Pada waktu itu, drama dikaitkan dengan
upacara penyembahan kepada dewa, dan disebut tragedi. Kemudian tragedi mendapat
makna lain, yaitu perjuangan manusia melawan nasib. Komedi
sebagai lawan kata dari tragedi, pada zaman Yunani Kuno merupakan karikatur
cerita duka dengan tujuan menyindir penderitaan hidup manusia. Ada tiga tokoh
Yunani terkenal, yaitu Plato, Aristoteles, dan Sophocles. Menurut Plato,
keindahan bersifat relatif. Karya seni dipandangnya sebagai mimetik, yaitu
imitasi dari kehidupan jasmaniah manusia. Imitasi menurut Plato bukan demi
kepentingan imitasi itu sendiri, tetapi demi kepentingan kenyataan.
Karya
Plato yang terkenal adalah “The Republic”.
Drama
Zaman Romawi
Terdapat
tiga tokoh drama Romawi Kuno, yaitu Plutus, Terence, atau Publius Terence Afer,
dan Lucius Seneca. Teater Romawi mengambil alih gaya teater Yunani. Mula-mula
bersifat religius, lama-lama bersifat mencari uang (show biz). Bentuk pentas
lebih megah dari zaman Yunani.
Drama
Abad Pertengahan
Pengaruh
gereja Katolik atas drama sangat besar pada zaman pertengahan ini. Dalam
pementasan ada nyanyian yang dilagukan oleh para rahib dan diselingi dengan
koor. Kemudian ada pagelaran "Pasio" seperti yang sering dilaksanakan
di gereja menjelang upacara Paskah sampai saat ini.
Ciri
khas drama abad Pertengahan, adalah sebagai berikut:
1.
pentas kereta,
2.
dekor bersifat sederhana dan simbolis,
3.
pementasan simultan bersifat berbeda dengan pementasan simultan drama modern.
Zaman
Italia
Istilah
yang populer dalam jaman Italia adalah Comedia del 'Arte yang bersumber dari
komedi Yunani. Tokoh-tokohnya antara lain Dante, dengan karya-karyanya ”The
Divina Comedy”, Torquato Tasso dengan karyanya drama-drama liturgis dan
pastoral, dan Niccolo Machiavelli dengan karyanya “Mandrake”.
Ciri-ciri
drama pada zaman ini, adalah sebagai berikut:
1.
improvisatoris atau tanpa naskah
2.
gayanya dapat dibandingkan dengan gaya jazz, melodi ditentukan dulu, baru
kemudian pemain berimprovisasi (bandingkan teater
tradisional diIndonesia),
3.
cerita berdasarkan dongeng dan fantasi dan tidak berusaha mendekatikenyataan,
4.
gejala akting, pantomime, gila-gilaan, adegan dan urutan tidak
diperhatikan.
Tokoh-tokoh
pelaku dalam komedi Italia mirip tokoh-tokoh cerita pewayangan, sudah dipolakan yaitu:
·
Arlecchino (The Hero, pemain utama),
·
Harlekyn (punakawan/badut/clown), Pantalone (ayah sang gadis lakon),
·
Dottere (tabib yang tolol),
·
Capitano (kapten perebut gadis lakon),
·
Columbina (punakawan putri),
·
Gadis lakon (primadona yang menjadi biang lakon)
Zaman
Elizabeth
Pada
awal pemerintahan Raru Elizabeth I di Inggris (1558-1603), drama berkembang
dengan pesatnya. Teater-teater didirikan sendiri atas prakarsasang ratu.
Shakespeare, tokoh drama abadi adalah tokoh yang hidup pada jaman Elizabeth.
Ciri-ciri
naskah drama jaman Elizabeth, adalah:
1.
naskah puitis,
2.
dialognya panjang-panjang,
3.
penyusunan naskahnya lebih bebas, tidak mengikuti hukum yang sudahada,
4.
laku bersifat simultan, berganda dan rangkap,
5.
campuran antara drama dan humor.
Tokoh
besarnya adalah William Shakespeare (1564-1616), dengan karya karyanya
“The
Taming of the Schrew”, “Mid Summer Night Dream”, “King
Lear”,
“Anthony and Cleopatra”, “Hamlet”, “Macbeth”, dan sebagainya. Hampir semuanya
telah diterjemahkan oleh Trisno Sumardjo, Muh. Yamin, dan Rendra.
Perancis
(Moliere dan Neoklasikisme)
Tokoh-tokoh
drama di Perancis antara lain Pierre Corneille (Melite, Le Cid), Jean Raccine (Phedra), Moliere, Jean Baptista
Poquelin (Le Docteur Amoureux/The Love Sick Doctor, LesPreciueuses
Rudicules/The Affected Young Lady, dan lain-lain), Voltaire (dengan filsafat
dan karyanya yang aneh), Denis Diderot
(Le Per De Famille dan Le Fils Naturel), Beaumarchais (La Barbier De
Seville/Barber of Seville, Le Mariage de Fogaro/The Marriage Of Fogaro).
Jerman
(Zaman Romantik)
Tokoh-tokohnya
antara lain Gotthol Ephraim Lessing (Emilia Galotti, Miss Sara Sampson, dan
Nathan der Weise), Wolfgang von Goethe(Faust), Christhop Friedrich von Schiller
(The Robbers, Love and Intrique, Wallenstein, dan beberapa adaptasi dari
Shakespeare).
Drama
Modern
Dalam
bagian ini akan dijelaskan perkembangan drama modern di beberapa negara yang
melanjutkan kejayaan tradisi pementasan dan penulisan drama yang telah dimulai
pada jaman Yunani Kuno. Akan dikemukakan tokoh drama seperti Ibsen (Norwegia),
Strindberg (Swedia), Bernard Shaw (Inggris), tokoh dari Irlandia, Perancis,
Jerman, Italia, Spanyol, Rusia, dan terakhir Amerika Serikat yang menunjukkan
perkembangan pesat. Semua ini sekedar informasi untuk memperluas cakrawala
pengetahuan kita di Indonesia tentang
perkembangan
drama di luar Indonesia.
Norwegia
(Ibsen)
Tokoh
paling terkemuka dalam penulisan drama di Norwegia adalah Henrick Ibsen
(1828-1906). Karyanya yang paling terkenal dan banyak dipentaskan di Indonesia
adalah "Nora", saduran dari terjemahan Armyn Pane "Ratna".
Karya-karya Ibsen adalah “Love's Comedy”, “The Pretenders”, “Brand and Peer
Gynt” (drama puitis), “A doll's House”, “An Enemy of the people”, “The Wild
Duck”, “Hedda Gableer”, dan “Roshmersholm”. Ibsen tidak memberikan
karakter
hitam putih, tetapi tokoh penuh tantangan, watak yang digambarkan kompleks
dengan penggambaran berbagai segi kehidupan manusia. Dialognya dengan gaya prosa yang realistis
dengan menekankan mutu percakapan dan bersifat realistis. Gagasan yang
dikemukakan dapat membangkitakan gairah dan memikat perhatian. Problem yang di
angkat dapat menjadi lelucon drama yang besar dan diambil dari problem yang
timbul dalam masyarakat biasa.
Swedia
(August Strindberg)
Tokoh
drama paling terkenal di Swedia adalah Strindberg (1849-1912). Karyakarya drama
yang bersifat historis dari Strindberg di antaranya adalah “Saga of the
Folkung” dan “The Pretenders”. “Miss Julia” dan “The Father” adalah drama
naturalis. Drama penting yang bersifat ekspresionistis adalah “A Dream Play”,
“The Dance of Death”, dan “The Spook Sonata”.
Inggris
(Bernard Shaw dan Drama Modern)
Tokoh
drama modern Inggris yang terpenting (setelah Shakespeare) adalah George
Bernard Shaw (1856-1950) . Ia dipandang ssebagai penulis lakon terbesar dan
penulis terbesar pada abad modern. Di Ingris Bernard Shaw memenduduki peringkat
kedua setelah Shakespeare. Karya-karyanya antara lain adalah “Man and
Superman”, “Major Barbara”, “Saint Joan”, “The Devil's Disciple”, dan “Caesar
and Cleopatra”.
Tokoh
drama modern di Inggris yang lain adalah James M. Barrie (1860-1937), dengan
karya “Admirable Crichton”, “What Every Woman Knows”, “Dear Brutus”, dan “Peter Pan”. Noel Coward
dengan karya “Blithe Spirit”. Somerest
Mugham dengan karya “The Circle”. Christoper Fry dengan karyakaryanya “A Phoenic Too Frequent”, “The Lady's Not for
Burning”.
Irlandia (Yeats sampai O'Casey)
Tokoh
penting drama Irlandia Modern adalah William Butler Yeats yangmerupakan
pemimpin kelompok sandiwara terkemuka di Irlandia dan Sean O'Casey (1884)
dengan karyanya “The Shadow of a Gunman”, “Juno and the Paycock”, “The Plough
and the Stars”, “The Silver Tassie”, “Within the Gates”, dan “The Stars Turns Red”. Tokoh lainnya
adalah John Millington Synge (1871-1909)
dengan karya-karya “Riders to the Sea” dan “The Playboy of the
Western
World”. Synge Merupakan pelopor teater Irlandia yang mengangkat dunia teater
menjadi penting di sana.
Perancis
(dari Zola sampai Sartre)
Dua
tokoh terkemuka di Perancis adalah Emile Zola (1840-1902) dan Jean Paul Sartre
(1905). Karya-karya Emile Zola adalah “Therese Raquin” yang mirip “A Doll's
House”. Eugene Brieux (1858-1932), menulis naskah “Corbeaux” (The Vultures), “La Parisienne”
(The Woman of Paris), dan “Les Avaries” (Damaged Gods). Edmond Rostan
(1868-1918) dengan karya “Les Romanasques” (The Romancers) dan “Cyrano de
Bergerac”. Maurice
Materlinck
(1862-1949), dengan karyanya “Pelleas et Melisande” yang bercorak romantik.
Jean Giraudoux (1882-1944), dengan karyanya “Amphitryen 38” dan “La Folle de
Challiot” (The Madwoman of Challiot). Jean Giraudoux juga mengarang karya yang
sangat terkenal, yaitu “La Guerre de Troie N'aura pas Lieu” yang diproduksi
oleh Teater Broadway dengan judul "Tiger at the Gates".
Di
Indonesia pernah dipentaskan oleh Darmanto Jt.
dengan judul "Perang Troya Tidak Akan Meletus", kisah tentang
Hektor dan Helena. Jean Cocteau (1891-…) dengan karyanya La Machine Internale.
Di antara pengarang selama Perang Dunia II, Jean Paul Sartre merupakan
spotlight. Ia lahir pada tahun 1905 dan merupakan tokoh aliran
eksistensialisme. Karya-karyanya antara lain “Huis Clos” (Ni Exit) dan “Les
Mouches” (The Flies). Pengarang lainnya adalah Jean Anaoulih (1910-…) dengan
karyanya “Le Bal des Voleurs” (Thieve's Carnivaly) dan “Antigone” (terjemahan dari drama Sophocles).
Jerman
dan Eropa Tengah (Hauptman sampai Brecht)
Banyak
sekali sumbangan Jerman terhadap drama modern. Tokoh seperti Hebbel dan
temannya telah mempelopori aliran realisme. Penulis naturalis terkenal adalah
Gerhart Hauptman (1862-1946) dan Arthur Schnitzler (1862- 1931). Karya Hauptman
antara lain adalah “The Weavers”, “The Sunken Bell”, dan “Hannele”. Karya Schnitzler antara lain
“Liebelei”, “Anatol” dan “Reigen”.
Pengarang lainnya Fernc Molnar (1878-1952) dengan karya “The Play's the
Thing”, “The Guardsman”, dan “Liliom”. Karel Capek (1890-1938) dengan karya
“The Insect Comedy” yang ditulis bersama kakaknya Yosef. Bertolt Brecht
(1898-1956) dengan teaternya yang memiliki ciri-ciri an enthrailling, masterfull, achievment, energetic, forceful,
full of humor. Nama teaternya adalah Berliner Ensemble (ciri tersebut berarti
memikat, indah sekali, penuh prestasi, penuh energi, daya kekuatan yang tinggi,
dan penuh cerita humor). Karya-karya
Brecht antara lain “Threepenny Opera”, “Mother Courage”, dan “The Good Woman Setzuan”. Berline Ensemble
sangat berpengaruh di masa sesudah Brecht.
Italia
(dari Goldoni sampai Pirandillo)
Setelah
zaman Renaissance, karya-karya drama banyak berupa opera disamping comedia
dell'arte. Tokoh drama Italia antara lain Goldoni (1707- 1793) dengan karyanya
“Mistress of the Inn”. Gabrielle D'Annunzio (1863- 1938) dan Luigi Pirandello
(1867-1936) dengan karyanya “Right You Are”, “If You Think You Are”, “As You
Desire Me”, “Henry IV”, “Naked”, “Six Charactersin Search of an Author”, dan
“Tonight We Improvise”.
Spanyol
(dari Benavente sampai Lorca)
Bagi
Spanyol, abad XX sebagai abad kebangkitan dramatic spirit. Tokohnya antara lain
Jacinto Benavente (1866-1954) yang pernah mendapat hadiah Nobel tahun 1922.
Yang terkenal di Amerika, adalah karyanya yang berjudul “Los Intereses Creados” (The Bonds of
Interest) dan “La Marquerida” (The Passion Flower). Sejaman dengan Benavente
adalah Gregorio Martinez Sierra
(1881-1947) dengan karyanya “The Cradle Song”. Pengarang paling penting
pada
jaman modern di Spanyol adalah penyair dan penulis drama Frederico garcia Lorca
(1889-1936). Dia dipandang sebagai orang yang dikagumi oleh penyair dan
dramawan W.S. Rendra. Karya Lorca antara lain adalah “Shoemaker's Prodigius Wife” dan “The House
of Bernarda Alba”
.
Rusia
(dari Pushkin sampai Andreyev)
Tzarina
Katerin Agung dipandang sebagai pengembang drama di Rusia. Pengarang pertama yang dipandang serius
adalah Alexander Pushkin (1799-1837) dengan karyanya “Boris Godunov”, Sebuah
tragedi historis. Nikolai Gogol (1809-1852), menulis antara lain “The Inspector
General”. Alexander Ostrovski (1823-1886) menulis “Enough Stupidity in Every
Wise Man”. Leo Tolkstoy (1828-1910) menulis “The Power of Darkness” Selanjutnya
Anton Pavlovich Chekov(1860-1904) sangat terkenal di Indonesia, dengan karyanya
yang
diterjemahkan menjadi "Pinangan" dan "Kebun Cherry" (The
Cherry Orchid). Pohon Cherry merupakan karya besar Chekov. Karya lainnya
adalah “Uncle Vanya”, “The Sea Gull”,
dan “The Three Sisters”. Ada kualitas dan cirri yang sama dari karya Chekov,
yaitu tragedi senyap, hasrat, kerinduan, dan karakter yang hidup. Pengarang
lain adalah Maxim Gorki (1868-1936) dengan karyanya “The Lower Depth”. Leonid
Andreyev (1971-1919) dengan karyany
“The
Live of Man”, “King Hunger”, dan “He Who Gets Slapped”.
Amerika
(Godfrey sampai Miller)
Pengarang
drama yang paling awal di Amerika adalah Thomas Godfrey, dengan karya “The Prince of Parthia” (1767).
Harriet Beecher Stowe (1811- 1896) menulis “The Octoroon”. David Belasco
(1854-1931) menulis “The Girl of Goldent West”. Bronsin Howard (1842-1908)
menulis “Shenandoah”. JamesA. Henre (1839-1901).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar