Bloggeria

Bloggeria

Kamis, 04 April 2013


KOREA SELATAN


Sejarah Korea Selatan 


Tahun 1995 adalah tahun yang sangat berarti bagi seluruh rakyat Korea, tahun tersebut merupakan ulang tahun ke 15 kemerdekaan bangsa ini dari penjajahan Jepang. 46 tahun rakyat Korea menderita atas kebiadapan Jepang dan kemerdekaan bukan hanya bearti sekedar terlepas dari penindasan secara pisik tetapi juga secara mental, ideologi dan lain-lain.
Suatu kesempatan untuk memperkenalkan negara ini keseluruh dunia dan memulihkan kebanggaan terhadap Sejarah Korea.
Dalam memperingati kesempatan yang berbahagia(penting) ini, KBS, sebagai suatu badan penyiaran publik yang mewakili Korea dengan bangga menerbitkan buku Sejarah Korea. Buku tersebut ditulis sedemikian rupa hingga dapat dipahami oleh pembaca dari berbagai negara dan dengan disain yang dapat diterima, jujur dan objektif.
Korea adalah negara kebanggan dengan tradisi dan budayanya yang unik dan mempunyai sejarah lebih dari 5000 tahun. Hasil beberapa penelitian memperlihatkan banyak masyarakat internasional yang tidak memahami sejarah Korea dengan benar dan informasi tentang sejarah tersebut masih relatif langka. Tujuan dari buku ini adalah untuk menaggulangi hal tersebut hingga sejarah Korea dapat dipahami dengan baik.
Buku tersebut berisikan tinjuan sejarah Korea secara luas dan menyeluruh dari zaman purbakala sampai sekarang dan diterbitkan melalui kerja sama KBS dan Institut Nasional Pendidikan Internasional Dan Pembangunan Departemen Pendidikan Korea. Diharapkan para pembaca dapat memahami penyajian sejarah Korea dengan mudah dan objektif. Kita berharap semoga buku sejarah tersebut dapat menjadi pedoman yang berguna untuk para sahabat kita dari berbagai pelosok dunia yang ingin lebih banyak tahu tentang “ Negeri pagi yang damai ini”.
Terimakasih.

Pakaian Adat Korea 

Hanbok (Korea Selatan) atau Chosŏn-ot (Korea Utara) adalah pakaian tradisional masyarakat Korea. Hanbok pada umumnya memiliki warna yang cerah, dengan garis yang sederhana serta tidak memiliki saku. Walaupun secara harfiah berarti “pakaian orang Korea”, hanbok pada saat ini mengacu pada “pakaian gaya Dinasti Joseon” yang biasa dipakai secara formal atau semi-formal dalam perayaan atau festival tradisional.
Beberapa elemen dasar hanbok pada saat ini seperti jeogori atau baju, baji (celana) dan chima(rok) diduga telah dipakai sejak waktu yang lama, namun pada zaman Tiga Kerajaanlah pakaian sejenis ini mulai berkembang. Lukisan pada situs makam Goguryeo menunjukkan gambar laki-laki dan wanita pada saat itu memakai celana panjang yang ketat dan baju yang berukuran sepinggang. Struktur tersebut sepertinya tidak banyak berubah sampai saat ini.
Pada akhir masa Tiga Kerajaan, wanita dari kalangan bangsawan mulai memakai rok berukuran panjang dan baju seukuran pinggang yang diikat di pinggang dengan celana panjang yang tidak ketat, serta memakai jubah seukuran pinggang dan diikatkan di pinggang.
Pada masa ini, pakaian berbahan sutra dari Tiongkok (Dinasti Tang) diadopsi oleh anggota keluarga kerajaan dan pegawai kerajaan. Ada yang disebut Gwanbok, pakaian tradisional untuk pegawai kerajaan pada masa lalu
Pada masa Dinasti Joseon, jeogori wanita secara perlahan menjadi ketat dan diperpendek. Pada abad ke-16, jeogori agak menggelembung dan panjangnya mencapai di bawah pinggang. Namun pada akhir abad ke-19, Daewon-gun memperkenalkan Magoja, jaket bergaya Manchu yang sering dipakai hingga saat ini.
Chima pada masa akhir Joseon dibuat panjang dan jeogori menjadi pendek dan ketat. Heoritti atau heorimari yang terbuat dari kain linen difungsikan sebagai korset karena begitu pendeknya jeogori.
Kalangan atas memakai hanbok dari kain rami yang ditenun atau bahan kain berkualitas tinggi, seperti bahan yang berwarna cerah pada musim panas dan bahan kain sutra pada musim dingin. Mereka menggunakan warna yang bervariasi dan terang. Rakyat biasa tidak dapat menggunakan bahan berkualitas bagus karena tidak sanggup membelinya.
Umumnya dahulu kaum laki-laki dewasa mengenakan durumagi (semacam jaket panjang) saat keluar rumah.
Baik pria maupun wanita memelihara rambut mereka menjadi panjang. Pada saat mereka menikah, mereka mengkonde rambutnya. Pria mengkonde (mengikat) rambutnya sampai atas kepala sangtu, sedangkan wanita mengkonde sampai batas di belakang kepala atau di atas leher belakang. Wanita berkedudukan sosial tinggi seperti kisaeng, memakai aksesori wig yang disebut Gache. Gache sempat dilarang di istana pada abad ke-18. Pada akhir abad ke-19, gache semakin populer di antara kaum wanita dengan bentuk yang semakin besar dan berat. Jokduri, jenis gache yang lebih kecil.
Tusuk konde binyeo, ditusukkan melewati konde rambut sebagai penguat atau aksesori. Bahan pembuatan binyeo bervariasi sesuai kedudukan sosial pemakainya. Wnita juga mengenakan jokduri pada hari pernikahan mereka dan memakai ayam untuk melindungi tubuh dari cuaca dingin.
Pria menggunkan gat, topi dari rambut kuda, yang juga bervariasi sesuai status atau kelas

Tahun Baru Korea
Tahun Baru Korea (Korea: seolnal; hangul: 설날 atau Gujeong 구정, hanja: 舊正) adalah hari pertama dalam kalender lunar (kalender Korea). Seollal adalah hari raya rakyat Korea yang paling besar dan juga paling penting. Seollal terbagi dalam perayaan-perayaan meriah. Hari libur seollal berlangsung selama 3 hari. Seollal dianggap rakyat Korea lebih penting daripada hari tahun baru kalender Gregorian.[1] Walaupun tidak terlalu populer, istilah Seollal juga berarti Yang-nyeok Seollal (양력설날, tahun baru kalender Gregorian) yang disebut Shinjeong (hangul: 신정).
Tahun baru Korea jatuh pada tanggal yang sama dengan tahun baru Imlek, kecuali ketika bulan baru muncul antara jam 15:00 UTC (tengah malam waktu Korea) dan 16:00 UTC (tengah malam waktu Tiongkok). Dalam kasus ini (rata-rata terjadi 24 tahun sekali), bulan baru akan muncul “keesokan harinya” di Korea dibanding di Tiongkok, dan Seollal akan dirayakan sehari setelah Imlek di Tingkok.

Ritual
Seollal adalah tahun baru untuk semua keluarga. Warga Korea merayakannya dengan memakai hanbok. Orang yang berada di kota besar berduyun-duyun mudik (pulang kampung) untuk menemui orangtua atau saudara yang tinggal di kota asal atau pedesaan. Pada saat ini biasanya jalan-jalan di kota besar seperti Seoul akan macet total. Pada pagi harinya mereka akan pergi sembahyang ke makam orangtua yang sudah meninggal untuk memberi hormat.
Di hari seollal juga banyak masyarakat Korea yang pergi berwisata ke daerah-daerah seperti ke Gangneung dan Donghae di propinsi Gangwon di pesisir timur untuk menyaksikan terbitnya matahari pertama di tahun baru

Sebae
Sebae adalah cara memberi hormat kepada orang tua atau kakek dan nenek pada hari tahun baru. Anak-anak mengunjungi orang tua mereka dan mengucapkan salam tahun baru sambil membungkukkan badan “saehae bok manhi badeuseyo” (새해  많이 받으세요) yang artinya semoga mendapat banyak keberuntungan tahun baru. Orangtua lalu memberi anak-anak mereka angpao (saebaetdon). Dulu orang tua ada yang memberikan ddeok dan buah-buahan.[3].

Permainan tradisional
Banyak orang bermain permainan tradisional seperti Yut, permainan kartu Go-Stop, gasing, layangan dan jaegi chagi. Perempuan bermain nurtwigi, permainan melompat dari jungkat-jungkit.




——————————————————————————————–



Republik Korea (bahasa Korea: Daehan Minguk (Hangul: 
대한 민국; Hanja: 大韓民國); bahasa Inggris: Republic of Korea/ROK) biasanya dikenal sebagai Korea Selatan, adalah sebuah negara di Asia Timur yang meliputi bagian selatan Semenanjung Korea. Di sebelah utara, Republik Korea berbataskan Korea Utara, di mana keduanya bersatu sebagai sebuah negara hingga tahun 1948. Jepang berada di seberang Laut Jepang (disebut “Laut Timur” oleh orang-orang Korea) dan Selat Korea berada di bagian tenggara. Negara ini dikenal dengan nama Hanguk (한국韓國) oleh penduduk Korea Selatan dan disebut Namchosŏn (남조선南朝鮮; “Chosŏn Selatan”) di Korea Utara. Ibu kota Korea Selatan adalah Seoul (서울).

Ekonomi Korea
Sebagai salah satu dari empat Macan Asia Timur, Korea Selatan telah mencapai rekor pertumbuhan yang memukau, membuat Korea Selatan ekonomi terbesar ke-12 di seluruh dunia. Setelah berakhirnya PDII, PDB per kapita kira-kira sama dengan negara miskin lainnya di Afrika dan Asia. Kemudian Perang Korea membut kondisi semakin parah. Sekarang PDB per kapita kira-kira 20 kali lipat dari Korea Utara dan sama dengan ekonomi-ekonomi menengah di Uni Eropa. Pada 2004, Korea Selatan bergabung dengan “klub” dunia ekonomi trilyun dolar.
Kesuksesan ini dicapai pada akhir 1980-an dengan sebuah sistem ikatan bisnis-pemerintah yang dekat, termasuk kredit langsung, pembatasan impor, pensponsoran dari industri tertentu, dan usaha kuat dari tenaga kerja. Pemerintah mempromosikan impor bahan mentah dan teknologi demi barang konsumsi dan mendorong tabungan dan investasi dari konsumsi. Krisis Finansial Asia 1997 membuka kelemahan dari model pengembangan Korea Selatan, termasuk rasio utang/persamaan yang besar, pinjaman luar yang besar, dan sektor finansial yang tidak disiplin.
Pertumbuhan jatuh sekitar 6,6% pada 1998, kemudian pulih dengan cepat ke 10,8% pada 1999 dan 9,2% pada 2000. Pertumbuhan kembali jatuh ke 3,3% pada 2001 karena ekonomi dunia yang melambat, ekspor yang menurun, dan persepsi bahwa pembaharuan finansial dan perusahaan yang dibutuhkan tidak bertumbuh. Dipimpin oleh industri dan konstruksi, pertumbuhan pada 2002 sangat mengesankan di 5,8%.
Korea Selatan yang dianggap tidak stabil pada 1960-an, saat ini telah beruabah menjadi negara industri utama dalam kurang dari 40 tahun.
Pada 2005, di samping merupakan pemimpin dalam akses internet kecepatan-tinggi, semikonduktor memori, monitor layar-datar dan telepon genggam, Korea Selatan berada dalam peringkat pertama dalam pembuatan kapal, ketiga dalam produksi ban, keempat dalam serat sintetis, kelima dalam otomotif dan keenam dalam baja. Negara ini juga dalam peringkat ke-12 dalam PDB nominal, tingkat pengangguran rendah, dan pendistribusian pendapatan yang relatif merata.

geografi
Luas Korea Selatan adalah 99.274 km², lebih kecil dibanding Korea Utara. Keadaan topografinya sebagian besar bergunung-gunung dan tidak rata. Pegunungan di wilayah timur umumnya menjadi hulu sungai-sungai besar, seperti sungai Han dan sungai Naktong. Sementara wilayah barat merupakan bagian rendah yang terdiri dari daratan pantai yang berlumpur. Di wilayah barat dan selatan yang terdapat banyak teluk terdapat banyak pelabuhan yang baik seperti Incheon, Yeosu, Gimhae, dan Busan.
Iklim
Iklim Korea selatan dipengaruhi oleh iklim dari daratan Asia dan memiliki 4 musim. Musim panas di Korea selatan yang dimulai bulan Juni bisa mencapai temperatur 40 derajat celcius (di kota Daegu), yang ditandai dengan datangnya musim hujan yang jatuh pada akhir bulan Juli sampai Agustus di seluruh bagian semenanjung. Sementara temperatur musim dinginnya rata-rata dapat jatuh pada suhu sejauh minus 10 derajat celcius di beberapa propinsi. Korea Selatan juga rentan akan serangan angin taifun yang menerjang selama bulan musim panas dan musim gugur. Beberapa tahun belakangan ini Korea selatan juga sering dilanda badai pasir kuning yang dibawa dari gurun gobi di Cina yang juga melanda Jepang dan sejauh Amerika Serikat

Tenaga Kerja Asing
Perkembangan ekonomi Korea Selatan yang sangat pesat tidak lepas dari banyaknya pekerja asing di Korea Selatan untuk bekerja di sektor-sektor industri menengah dan kecil yang menjadi motor penggerak industri besar.

Chaebol
Salah satu hal yang unik dalam ekonomi Korea Selatan adalah peranan chaebol (konglomerat) yang mendominasi sejak lama dan kebanyakan didirikan setelah Perang Korea. Pada 1995, di antara 30 atas chaebol, empat grup teratas Hyundai, Samsung, Daewoo, dan LG. Pada 2003, hanya 4 dari 18 chaebol terbesar tetap berjalan. Namun, mereka tetap mendominasi aktivitas ekonomi..
Chaebol Korea Selatan sering dibandingkan dengan keiretsu Jepang. Perbedaannya adalah chaebol Korea masih dipegang oleh keluarga pendiri, tidak seperti keiretsu, yang dijalankan oleh manajer perusahaan profesional. Perbedaan kedua adalah pemerintah mencegah chaebol memiliki bank pribadi, sedangkan Keiretsu bekerja sama dengan bank tertentu, memberikan perusahaan tersebut mencari kredit yang tidak terbatas.

Provinsi dan Kota-Kota
Korea Selatan terdiri dari 1 Kota Khusus (Teukbyeolsi; 특별시特別市), 6 Kota Metropolitan (Gwangyeoksi; 광역시廣域市), dan 9 Provinsi (do; ). Nama-nama di bawah ini diberikan dalam bahasa Inggris, Alihaksara yang Disempurnakan, Hangul, dan Hanja.
* Kota Istimewa/Khusus Seoul

* Kota Metropolitan
* Kota Metropolitan Busan (Busan Gwangyeoksi; 부산 광역시釜山廣域市)
* Kota Metropolitan Daegu (Daegu Gwangyeoksi; 
대구 광역시大邱廣域市)
* Kota Metropolitan Incheon (Incheon Gwangyeoksi; 
인천 광역시仁川廣域市)
* Kota Metropolitan Gwangju (Gwangju Gwangyeoksi; 
광주 광역시光州廣域市)
* Kota Metropolitan Daejeon (Daejeon Gwangyeoksi; 
대전 광역시大田廣域市)
* Kota Metropolitan Ulsan (Ulsan Gwangyeoksi; 
울산 광역시蔚山廣域市)
* Provinsi
* Provinsi Gyeonggi (Gyeonggi-do; 경기도京畿道)
* Provinsi Gangwon (Gangwon-do; 
강원도江原道)
* Provinsi Chungcheong Utara (Chungcheongbuk-do; 
충청 북도忠清北道)
* Provinsi Chungcheong Selatan (Chungcheongnam-do; 
충청 남도忠清南道)
* Provinsi Jeolla Utara (Jeollabuk-do; 
전라 북도全羅北道)
* Provinsi Jeolla Selatan (Jeollanam-do; 
전라 남도全羅南道)
* Provinsi Gyeongsang Utara (Gyeongsangbuk-do; 
경상 북도慶尚北道)
* Provinsi Gyeongsang Selatan (Gyeongsangnam-do; 
경상 남도慶尚南道)
* Provinsi Jeju (Jeju-do; 
제주도濟州道)
Kampung Cina di Korea


kampung cina dikorea
Daerah Sunrin, kabupaten Jung-gu, provinsi Incheon, Korea, terletak di Korea, namun daerah ini lebih banyak memancarkan nuansa khas Cina, sehingga terkenal dengan nama Kampung Cina yang merupakan satu-satunya di Korea untuk sekitar 5 ratus warga Cina agar dapat menempuh kehidupan seperti di daratan Cina.
Acara mingguan Tirai Budaya Korea edisi kali ini akan mengundang anda ke Kampung Cina di daerah Incheon yang diselimuti nafas keturunan Cina.
kalau di indonesia mungkin di kota wisata cibubur,,
Arirang Daerah Jungsun yang Mengisahkan Kesedihan

Arirang Daerah Jungsun yang Mengisahkan Kesedihan
Arirang adalah salah satu kesenian tradisional rakyat Korea yang merupakan lagu yang melambangkan emosi dan perasaan bagi rakyat Korea dengan baik. Di seluruh daerah terdapat lagu Arirang yang khas dan banyak masyarakat yang mampu menyanyikan Arirang dengan baik.
Seperti itulah, lagu Arirang banyak mendapat perhatian dari masyarakat Korea sebagai lagu untuk menghiburkan kesengsaraan dan kesedihan bagi rakyat jelata di negeri ginseng ini.
Dari sekian banyak Arirang asal berbagai daerah, Milyang Arirang yang dinyanyikan di provinsi Gyeongsang Selatan, Jindo Arirang di provinsi Cheola dan Jungsun Arirang yang tersebar luas di provinsi Gangwon, disebut sebagai 3 Arirang utama di Korea. Di antaranya, Jungsun Arirang dinilai sebagai Arirang yang mempertunjukkan bahasa musik yang paling setia dan paling indah bagi raykat Korea.
Nah, kalau begitu, mari kita bersama-sama menapaki perjalanan ke daerah Jungsun untuk mencari suara Jungsun berdasarkan Arirang.

Bandar Udara Internasional Incheon
Bandar Udara Internasional Incheon, terkenal baik dengan keamanan dan kenyamanannya. Incheon merupakan salah satu bandar udara internasional yang terbaik di dunia. Bandar udara ini dilengkapi dengan sistem informasi pengamanan menyeluruh yang mengontrol pengoperasian fasilitas bandar udara dan jalur penumpang serta barang agar berjalan secara mulus, hal ini telah diakui oleh penumpang baok domestik maupun luar negeri.
Komplek bisnis internasional dibuka 24 jam setiap hari, dilengkapi dengan toko-toko yang nyaan, fasilitas komersial, hotel-hotel berbintang lima, gedung-gedung bisnis dan mall-mall untuk berbelanjan. Bandar udara ini memiliki luas kira-kira 56,2 juta meter persegi dan area untuk penumpang di terminal sekitar 496 ribu meter persegi dengan 77 pintu naik pesawat (boarding).
Ada kira-kira 396 tempat pendaftaran penerbangan (cheng in), 120 loket masuk pemeriksaan paspor, 120 tempat pemeriksaan paspor saat mau keluar, 6 tempat transit check in dan 28 pos keamanan.
Dari semua yang disebutkan di atas, bandar udara ini mempunyai kapasitas untuk menangani 44 juta penumpang dan 4,5 juta ton barang setiap tahunnya. Bandar udara Internasional Incheon telah menjadi bandar udara kelas dunia yan berperan sebagai sebuah pusat dunia.



Taksi di Korea
Di Korea ada tiga jenis taksi, yaitu taksi biasa, taksi mewah, dan taksi tipe grup. Tarif awal taksi biasa adalah 1.900 won. Sedangkan tarif awal taksi mewah adalah 4.500 won. Tarif taksi mewah itu lebih mahal karena memakai mobil sedan mewah dan supir taksinya bersikap ramah tamah terhadap penumpang.
Biasanya ongkos taksi dibayar dengan uang tunai. Tetapi taksi mewah dan sebagian taksi biasa dapat dibayar dengan kartu kredit.
Taksi biasa berwarna abu-abu, putih, dan perak tetapi taksi mewah hanya berwarna hitam saja. Taksi tipe grup juga disebut taksi minivan dan cocok untuk dipakai oleh 4 atau 5 orang penumpang dan membawa banyak barang.


Pesanggerahan Pemuda
Ciri khas utama pesanggerahan pemuda adalah kamar tidurnya yang murah dan bersih, disediakan berbagai fasilitas kemudahan, dapur, dan suasana yang ramai.
Pesanggerahan pemuda ini digemari oleh pemuda asing yang mengunjungi Korea sebagai tempat penginapan murah dan dilengkapi dengan fasilitas yang nyaman dan bisa bergaul dengan pemuda-pemudi dari manca negara.


Toko Serba ada di Korea
Toko serba ada di Korea menyediakan berbagai acara kebudayaan dan acara-acara untuk penduduk selain mengadakan penjualan barang. Sekarang toserba Lotte, Shinsegae, dan Hyundai terkenal di Korea. Terutama di toserba Lotte di Myeong-dong ada toko bebas cea cukai untuk orang asing (jadi kalau kalian ke Korea, belanja di Myeong-do aja. Lebih murah ahahaha).
.tip untuk berbelanja di toserba
.kita bisa membeli barang dengan harga murah pada saat obral. Biasanya obral diadakan sebelum dan sesudah hari raya.
.kalau bukan masa obral lebih baik memilih toserba yang memberikan hadiah sesuai dengan jumlah pembelian konsumen. Biasanya, diberikan voucher apabila konsumen membeli barang lebih dari 150.000 won (±1.858.500 rupiah)



Setiap negara mempunyai makanan khas tersendiri yang menjadi kebanggaan bagi negerinya. Apalagi jika makanan ini dikenal oleh masyarakat di berbagai negara. Berikut tentang makanan khas Afrika Selatan.
Babotie
Makanan ini dibuat dari daging cincang dan dipanggang dengan topping telur. Makanan ini berasal dari Cape Malay yang rasanya pedas dan biasanya dihidangkan bersama dengan nasi, buah chutney, beberapa potongan pisang, dan taburan kelapa.
Biltong
Biltong adalah makanan berupa daging kering berbumbu yang berasal dari Afrika Selatan Makanan ini dapat dibuat dari berbagai jenis daging, seperti: daging sapi, daging buruan, atau burunga unta dari peternakan. Biltong dibuat dari filet daging mentah yang dipotong panjang searah serabut otot, atau diiris dengan memotong serabut otot.
Makanan ini mirip dengan dendeng karena sama-sama berupa daging kering berbumbu, namun bumbu, rasa, dan proses pembuatannya berbeda. Nama makanan ini berasal dari bahasa Belanda, yaitu bil (bahasa Indonesia:tanjung) dan tong (potongan atau lidah karena terlihat seperti lidah asap. Biltong biasanya dijual dalam bentuk kepingan panjang atau dipotong menjadi kepingan kecil sehingga mudah dimakan. Rasanya cukup asin dan manis dan terasa liat.
Boerewors
Makanan yang satu ini tergolong makanan yang unik karena bahan utama yang digunakan yaitu berasal dari daging ular yang disajikan dengan bentuk bulat dan terkadang dipotong-potong menyerupai sosis. Sehingga makanan ini dikenal sebagai sosis di Afrika Selatan. Makanan ini biasa disajikan bersama daging sapi cincang dan rempah-rempah.
Bunny Chow
Hidangan lain yang mencerminkan keanekaragaman budaya Afrika Selatan adalah bunny chow. Populer khususnya dengan masyarakat Durban yang besar keturunan India. Dianggap mungkin makanan cepat saji, baik untuk persiapan yang cepat dan umum. Terdiri dari roti dan isian dengan apa pun yg anda mau. Umumnya isian dengan cheese naks, tomato sauce & curry sauce.
Chakalaka
Hidangan yang satu bernama Chakalaka dikenal sebagai sayuran yang disukai masyarakat Afrika Selatan khususnya di Johannnesbur yang diolah menyerupai kari yang dicampur dengan susu kental manis (amasi). Makanan ini bisanya dinikmati bersama dengan roti atau pap.
Koeksister
Makanan ini mirip seperti donat hanya saja bentunya seperti dikepang yang mengolahnya dengan menggorengnya. Setelah itu masyarakat di sana biasa mengkonsumsinya dengan mencelupkannya ke dalam sirup.
Melktert
Secara harfiah makanan ini adalah milk tart. Serupa dalam beberapa hal ke custard tart, melktert memiliki tekstur yg halus & bobot yg lebih ringan. Cara terbaik adalah ditaburi dengan kayu manis. Dan makanan ini mungkin adalah makanan terbaik untuk disajikan jika nenek anda berkunjung ke rumah.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/tracker/7809462502543125834-7620062891818192160?l=berita-aneh.blogspot.com
Pap
Hidangan yang satu bernama Pap yang dibuat dari tepung tepung gandum dan jagung yang diolah sebagai makanan pokok penduduk Bantu di Afrika Selatan. Selatan Makanan biasanya disajikan bersama dengan sayur yang diolah dengan bawang, jamur, saus, cabai, dan keju. Selain itu makanan yang dikenal sebagai bubur di Afrika Selatan dapat dinikmati dengan hidangan Chakalaka.
Vetkoek
Menu ini dibuat dari tepung terigu, garam, ragi yang berisi sosis yang dilumuri selai dan madu setelah itu baru digulung dan digoreng. makanan ini dikenal sebagai makanan cepat saji yang banyak ditemui di sudut-sudut kota Gauteng.
This entry was posted on September 1, 2012, in Makanan Khas Negara di Dunia.

5 hotel terbaik di Singapura

Shangri-La Hotel Singapore

Shangrila Hotel merupakan salah satu hotel terbaik di Singapura yang terletak dikawasan Resort Sentosa. Dengan luas kanar yang cukup besar dan luas, nyaman untuk menampung dua orang dewasa dan dua orang anak-anak. Memiliki balkon kamar, ada dapur kecil dan makanan kecil. Anak-anak bisa menikmati banyak permainan, seperti mandi bola, permainan arcade, dan masih banyak lainnya yang membuat anak Anda betah. Anda juga akan mendapat makan siang gratis jika menginap di hotel ini.
Festive Hotel Singapore

Festive Hotel juga merupakan hotel terbaik di Singapura yang berada di Resort World Sentosa, Singapura. Kamar-kamar di hotel ini sangat luas, terdapat lebih dari dua tempat tidur dalam satu kamar. Anda dan anak-anak bisa tidur dalam satu kamar yang nyaman. Di kamar tertentu juga disediakan ruang tamu . Jika anda membawa keluarga besar, Sofa yang ada di kamar juga bisa berfungsi menjadi tempat tidur tambahan.
Hard Rock Hotel Singapore

Hard Rock Hotel terletak di resort world sentosa juga merupakan hotel terbaik di Singapura. Hotel ini cocok untuk keluarga. Kamar dirancang khusus untuk keluarga memiliki warna dan perabotan trendi yang mewah dan dikonsep dengan gaya MTV. Anak-anak bisa berenang bebas di kolam renang, bermain voli dan menikmati permainan yang disediakan.
Marina Bay Sands Hotel Singapore

Marina Bay Sands memiliki fasilitas yang sangat lengkap, mulai dari kamar yang mewah, juga memiliki fasilitas lain seperti museum, bar, restoran, kasino. Yang paling menakjubkan adalah SkyPark yang ada di puncak hotel dan juga kolam renang yang berada 200 meter di atas tanah dengan pemandangan yang menakjubkan. Juga tersedia banyak shopping mall yangsangat menarik buat anda yang gila belanja. Tidak heran kalau hotel ini juga merupakan slah satu hotel terbaik di Singapura.
Changi Village Hotel Singapore

Changi Village Hotel adalah salah satu hotel terbaik di Singapura dan merupakan pilihan yang tepat jika anda ingin berlibur di Singapura. Hotel ini dibuat dengan konsep hijau dengan banyak pepohonan. Terletak dekat dengan Pulau Ubin yang memiliki pemandangan yang indah, udara segar dan suasana yang nyaman.
Jika anda berlibur bersama keluarga di singapura anda bisa menginap di hotel terbaik di Singapura dan mendapatkan fasilitas yang sangat memuaskan.




Ada banyak pilihan tempat wisata yang bisa dikunjungi ketika bertandang ke Negeri Sakura Jepang yang kesemuanya akan memberikan kepuasan dan kesenangan tersediri. Dengan banyaknya tema wisata yang disajikan di Jepang tentu saja memberikan keuntungan tersendiri kepada para wisatawannya karena banyak pilihan yang bisa diambil.
Salah satu tempat yang bisa Anda kunjungi ialah Daska Food Theme Park Yokohama yang akan memberikan keleluasaan dan memanjakan selera bersantap Anda. Di tempat ini Anda dijamin dengan pelbagai hidangan yang sangat menggiurkan. Taman  makanan ini merupakan konsep yang unik dan tebilang baru serta cukup populer di Negeri Sakura. Taman makanan ini mengkhususkan diri pada jenis makanan tertentu dan akan memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk mencicipi berbagai versi makanan tersebut di satu tempat yang sama. Anda yang hobi makan, maka bisa menjajalnya salah satu jenis makanannya disini!
Taman ini tentu saja berbeda dengan taman-taman kebanyakan. Taman makanan ini berada didalam ruangan yang secara sengaja didesain menyerupai zaman sejarah dengan konsep/ tema tertentu. Mengapa kemudian sampai ada taman makanan ini? Tiada lain karena Jepang merupakan kawasan yang dikenal dengan foodies, atau “tanah sumbernya makanan”. Yokohama Daska Food Theme Park atau dikenal juga dengan Daisekai berada di jantung Chinatown, merupakan kisah tentang Shanghai pada tahun 1920-an. Di tempat ini Anda akan merasakan berbagai masakan China yang terdiri lebih dari selusin jenisnya.
Beberapa makanan yang ada tersebut dibuat oleh sejumlah restoran terkenal China. Anda bisa menemukan pelbagai jenis makanan yang ada disini di lantai tiga. Pada mulanya Daska Food Theme Park ini merupakan tempat bertinggalnya pedagang China ketika pelabuhan Yokohama dibuka untuk asing pada tahun 1859. Sampai akhirnya saking banyaknya orang-orang China yang ada disini yang notabene membawa berbagai kultur daninterest makanannya masing-masing maka menjadikan kawasan ini sebagai sentralnya makanan China. Anda benar-benar akan dimanjakan oleh berbagai sajian kuliner tersebut.


Road Trip: Bourbon Trail, Kentucky


Central Kentucky is bourbon country. Its rolling meadows, limestone-filtered streams, and cool hardwood forests have long provided ideal conditions for producing the honey-colored drink as crucial to Kentucky legend as Daniel Boone himself.
Overview
The bluegrass byways winding through bourbon country make for a great road trip. These lanes, including 31E, 52, 127, 60, among others, connect Louisville, Bardstown, and Frankfort in a large triangle, taking in numerous distilleries offering free tours and tastings and revealing pockets of rich southern history. A drive along the Bourbon Trail provides glimpses of white-water rapids and grazing Thoroughbreds—both great for riding—and even whiffs of mint growing wild along the roadsides, lending the landscape the aroma of a perfect julep.
Start in Louisville
Stroll along the Ohio River to reach the Belle of Louisville steamboat (4th St. at River Rd.; tel. 1 502 574 2992; www.belleoflouisville.org), where Travis Vasconcelos plays the calliope. "Louisville would not exist if it weren't for steamboats," he says. "The city grew up on the Falls of the Ohio, where the boats had to stop until the water rose high enough to pass."
The Heart of Bourbon Country
The heart of bourbon country lies about 40 miles (64 kilometers) south of Louisville, where Knob Creek winds through low, cave-pocked hills to join the Rolling Fork River. At this site in 1780, Waddie Boone, a relative to Daniel, established a small distillery, one of the first in Kentucky. Three decades later, in 1811, a farmer named Thomas Lincoln moved into a farm on Knob Creek, not far from the distillery, along with his wife, daughter, and young son, Abraham. That cabin formed some of the earliest lasting memories for our nation's 16th President. Today Knob Creek is better known as the name of one of several boutique bourbons produced along the route that have gained popularity over the past decade. Many aficionados of America's native drink have turned away from mass-produced brands to hand-crafted spirits that better capture the authentic flavor of the place.
Bardstown
Grab a walking-tour map at the Bardstown's Welcome Center (One Court Sq.; tel. 800 638 4877) listing 48 historic buildings. Cross the street for a bite at the Old Talbott Tavern (107 W. Stephen Foster Ave.; tel. 1 502 348 3494;www.talbotts.com), where bourbon has been served for more than 200 years. Next door is the 1819 Nelson County Jail, once the oldest working jail in Kentucky but now a bed-and-breakfast called Jailer's Inn (tel. 1 502 348 5551,www.jailersinn.com). At the Oscar Getz Museum of Whiskey History (114 N. 5th St.; tel. 1 502 348 2999; www.whiskeymuseum.com), learn about whiskey in general and bourbon in particular.
My Old Kentucky Dinner Train
The best meal in Bardstown is on wheels. My Old Kentucky Dinner Train (602 N. 3rd St.; tel. 1 859 881 3463; www.kydinnertrain.com) departs from the town's stone depot for a 40-mile (64-kilometer) lunch or dinner excursion. The train has three beautifully restored 1940s dining cars and two 50-year-old diesel locomotives. The Eisenhower Car, which in 1969 carried the family of the 34th President during his funeral procession, is supposedly haunted. Fortify yourself with a bourbon on the rocks, then ask any server for ghost stories and a quick, informal tour.
Bourbon Heritage Center
Visit the Bourbon Heritage Center run by Heaven Hill Distilleries (1311 Gilkey Run Rd., Bardstown; tel. 1 502 337 1000; www.bourbonheritagecenter.com). And don't miss the free museum and a film on bourbon making at Jim Beam's American Stillhouse (149 Happy Hollow Rd., Clermont; tel. 1 502 543 9877;www.jimbeam.com/american-stillhouse). Visitors can tour the Beam family home and sample the company's wares.
Abe Lincoln's Birthplace
At the Abraham Lincoln Birthplace (2995 Lincoln Farm Road, Hodgenville; tel. 1 270 358 3137; www.nps.gov/abli), a simple cabin in a green valley, hike through the pasture behind the house to the small brook on the right known as Knob Creek, take off your shoes, and wade among the crawdads and fossil rocks.
Maker's Mark Distillery
In Loretto, tour the Maker's Mark Distillery (3350 Burks Spring Road; tel. 1 270 865 2099; www.makersmark.com). The brand has only existed since 1953, but the farm that fourth-generation distiller Bill Samuels bought to create his signature bourbon has been a working mill since 1805. "I've taken all the distillery tours and this is the best of them," says a well-traveled bourbon aficionado. "You can see every step from the grinding of the corn to the final bottling."
Run Elkhorn Creek
Except for tasting the bourbon itself, there is no better way to enjoy the water it's made from than by white-water rafting on Elkhorn Creek. Canoe Kentucky (7323 Peaks Mill Rd., Frankfort; tel. 1 502 227 4492; www.canoeky.com) offers guided and unguided tours, from relaxing canoe floats to Class II and III raft trips. Nearby is the Buffalo Trace Distillery (1001 Wilkinson Blvd.; tel. 1 502 223 7461), where visitors can tour aromatic wooden warehouses packed with whiskey barrels.
Georgetown
In Georgetown, 19 miles (31 kilometers) east of Frankfort, you'll find historic homes and inns like Blackridge Hall (4055 Paris Pike; tel. 1 502 863 2069;www.blackridgehall.com). At the center of town, a spring emerges from a cave to form the municipal water supply.
Baptist minister Elijah Craig built a classical school here in 1787 and began making whiskey two years later. According to local tradition, a fire damaged his stock of white oak barrels, but when he saw they were merely charred, he used them to store a fresh batch of corn squeezings. The charcoal worked wonders on the aging process of his whiskey, and bourbon was born—to the delight of generations that followed.
Road Kit
For more information about distilleries and other attractions along the Bourbon Trail, as well as a history of the drink, see www.kybourbon.com. For travel information about the entire state, see www.kentuckytourism.com. As you find your way along the country roads making up this route, keep a map or GPS handy and don't be shy about asking the locals for directions. Otherwise, you could wind up like Daniel Boone, who at one time famously quipped, "I've never been lost, but I was bewildered once for three days."
—Text by Michael Ray Taylor, adapted from National Geographic Traveler




Jepang (bahasa Jepang: 日本 Nippon/Nihon, nama resmi: Nipponkoku/Nihonkoku Bunyi dengarkan) adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan Republik Rakyat Cina, Korea, dan Rusia. Pulau-pulau paling utara berada di Laut Okhotsk, dan wilayah paling selatan berupa kelompok pulau-pulau kecil di Laut Cina Timur, tepatnya di sebelah selatan Okinawa yang bertetangga dengan Taiwan.
Jepang terdiri dari 6,852 pulau yang membuatnya merupakan suatu kepulauan. Pulau-pulau utama dari utara ke selatan adalah Hokkaido, Honshu (pulau terbesar), Shikoku, dan Kyushu. Sekitar 97% wilayah daratan Jepang berada di keempat pulau terbesarnya. Sebagian besar pulau di Jepang bergunung-gunung, dan sebagian di antaranya merupakan gunung berapi. Gunung tertinggi di Jepang adalah Gunung Fuji yang merupakan sebuah gunung berapi. Penduduk Jepang berjumlah 128 juta orang, dan berada di peringkat ke-10 negara berpenduduk terbanyak di dunia. Tokyo secara de facto adalah ibu kota Jepang, dan berkedudukan sebagai sebuah prefektur. Tokyo Raya adalah sebutan untuk Tokyo dan beberapa kota yang berada di prefektur sekelilingnya. Sebagai daerah metropolitan terluas di dunia, Tokyo Raya berpenduduk lebih dari 30 juta orang.
Menurut mitologi tradisional, Jepang didirikan oleh Kaisar Jimmu pada abad ke-7 SM. Kaisar Jimmu memulai mata rantai monarki Jepang yang tidak terputus hingga kini. Meskipun begitu, sepanjang sejarahnya, untuk kebanyakan masa kekuatan sebenarnya berada di tangan anggota-anggota istana, shogun, pihak militer, dan memasuki zaman modern, di tangan perdana menteri. Menurut Konstitusi Jepang tahun 1947, Jepang adalah negara monarki konstitusional di bawah pimpinan Kaisar Jepang dan Parlemen Jepang.
Sebagai negara maju di bidang ekonomi, Jepang memiliki produk domestik bruto terbesar nomor dua setelah Amerika Serikat, dan masuk dalam urutan tiga besar dalam keseimbangan kemampuan berbelanja. Jepang adalah anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, G8, OECD, dan APEC. Jepang memiliki kekuatan militer yang memadai lengkap dengan sistem pertahanan moderen seperti AEGIS serta suat armada besar kapal perusak. Dalam perdagangan luar negeri, Jepang berada di peringkat ke-4 negara pengekspor terbesar dan peringkat ke-6 negara pengimpor terbesar di dunia. Sebagai negara maju, penduduk Jepang memiliki standar hidup yang tinggi (peringkat ke-8 dalam Indeks Pembangunan Manusia) dan angka harapan hidup tertinggi di dunia menurut perkiraan PBB. Dalam bidang teknologi, Jepang adalah negara maju di bidang telekomunikasi, permesinan, dan robotika.
For more of the world's greatest driving tours, get National Geographic's new book Drives of a Lifetime.


48 HOURS IN ATLANTA
By Bill Addison
Atlanta thrives on paradox. An ever expanding vista of skyscrapers peeks above the canopy of trees that line its streets. The city strives to be a cutthroat business leader and is home to 15 Fortune 500 companies, but a spirit of southern hospitality still prevails (though these days you may as quickly be offered a Coke as a glass of sweet tea). “People tend to forget that Atlanta is young compared to other American cities,” says author and illustrator Tray Butler, a Georgia native. “New York was founded 200 years earlier. Even Sunbelt superstars like Charlotte or Houston are technically our older siblings. What we have is a youthful exuberance, a kind of rebellious spirit, and yes, some growing pains. Atlanta is like a teenager: It can’t stop changing.” Conventioneers who visit only downtown (which empties of locals at night) miss the charm and diversity of the city’s many singular neighborhoods.
Day One
Morning: A Sense of History
The Martin Luther King, Jr., National Historic Site spreads across 42 acres of downtown’s Sweet Auburn district, long a hub of African-American businesses. At the King Center (where the civil rights leader and his wife, Coretta Scott King, are enshrined), procure tickets for daily tours of MLK’s birth home. Details glimpsed in the two-story Victorian house wonderfully humanize the icon: It turns out he was a shrewd player of Monopoly, for example. Nearby Ebenezer Baptist Church, where King was co-pastor with his father, reopened in 2011 after four years and $8 million to restore the Gothic Revival building exactly as it was in the 1960s, including walls painted a warm peach and the original pulpit microphones that broadcast King’s sermons.
Take a taxi about one mile south on Boulevard, the area’s main thoroughfare, to the gently hilly Oakland Cemetery, established in 1850. Stroll under magnolias and oaks among monuments, obelisks, and mausoleums of some of the city’s early wealthy families, as well as more than 3,900 graves marked “CSA,” for Confederate States Army. Purchase the $4 map from the gift shop to find the humble headstone for Gone With the Wind author Margaret Mitchell. Refuel across the street, sipping on the city’s most deftly made espresso at Octane Coffee. It shares space with Little Tart Bakery, a neighborhood favorite for quiche and pastries made using local, seasonal fruit.
Afternoon: Hot Shops
Once a badland of abandoned stockyards and mills, the city’s Westside neighborhood recently transformed into a wonderland of refurbished warehouses full of bespoke shops. Urbane Billy Reid, where staffers will likely offer you a bourbon, in the Westside Provisions District complex and preppy Sid Mashburn in Westside Urban Market next door (a walking bridge joins the two redbrick complexes) offer different takes on dressing the southern gentleman in style. Mashburn’s wife also runs a store, Ann Mashburn, featuring her in-house designs including shirtdresses and pencil and wrap skirts. Across the parking lot, design guru Jonathan Adler mixes whimsy with function in his eclectic shop, featuring items such as voluptuous glass lamps, pillows with psychedelic prints, and vases imprinted with a single, puckered mouth.
Evening: Dixie Dining
“Southern food is in vogue across the country, and in Atlanta, where we might have scoffed at our regional cooking in the past, we’ve embraced it as well,” says Steven Satterfield, a Georgia native who is chef and co-owner of farmhouse-chic Miller Union in the Westside. Satterfield honors his roots without resorting to southern-fried clichés: Start with small plates meant for sharing, like the local farm egg baked in celery cream and served with wedges of grilled bread, and move on to duck confit nestled against cider-braised cabbage and whiskeyed apples.
Eating regionally means embracing the seasons, and no local chef highlights the region’s larder better than Billy Allin, chef/owner of cozy Cakes & Ale in Decatur, the progressive town that is to Atlanta what Berkeley is to San Francisco. Allin weaves Italian and Mediterranean recipes among southern flavors on his changing menu. Look for dishes like pillowy gnocchi with lambragù and green tomatoes along with North Carolina trout roasted in the wood-burning oven and served with a tangy bacon and green onion mayonnaise sauce.
Day Two
Morning: Water World
Georgia Aquarium, across the street from downtown’s 21-acre Centennial Olympic Park, measures more than 600,000 square feet and holds 10 million gallons of fresh and salt water, making it one of the world’s largest aquatic zoos. Its many spectacles are worth the plunge, but start early to beat the crowds: Order tickets online to avoid lines and secure seats for Dolphin Tales, a show filled with special effects that manage not to detract from the leaping headliners. The whole visit takes at least three hours. Be sure to check out the rare, wide-mouthed whale sharks and the white, cuddly-looking beluga whales.
Afternoon: Midtown Museums
In Midtown, the city’s cultural hub, stop for a lunchtime oyster po’boy or a fried chicken salad at Empire State South, the restaurant owned by Top Chef judge Hugh Acheson.
The white, curving, unapologetically modernist building of the High Museum of Art, by Pritzker Prize-winning architects Richard Meier and Renzo Piano, stands out majestically along a verdant stretch of busy Peachtree Street. A touring exhibition showcasing the works of Mexican artist Frida Kahlo and her husband, Diego Rivera, is a current draw (on display through May 12). Be sure, though, to spend time with the permanent southern folk art exhibit on the top floor, full of quirky, poignant caricatures with names like “Take My Yoke Upon You and Learn of Me Saith Jesus.” Museum of Design Atlanta, with its modern concrete-and-glass veneer, opened across from the High in early 2011. It has no permanent collection, so shows are in a constant, fascinating flux: Past exhibits included skateboard art, Italian motorcycles, and portions of the AIDS Memorial Quilt.
Evening: Laugh Out Loud
At the edge of Inman Park, a great walking neighborhood and Atlanta’s first residential “suburb,” planned in the 1800s, chef Robert Phalen uses imagination at his restaurant One Eared Stag. Adventurous carnivores will sigh over beef belly with pickled eggplant and roasted bone marrow with onion marmalade; tamer palates will love the chicken schnitzel and, for dessert, chocolate pot de crème. A few blocks away, Dad’s Garage, home to the city’s premier improv troupe, inspires belly laughs with outrageous, unscripted performers acting along loose themes like the Civil War or a genre of music (rock, hip-hop) chosen by the audience.