Bloggeria

Bloggeria

Senin, 14 Januari 2013



Artikel Kesehatan : Gejala dan Penyebab Stress

Stress adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang tampak berbahaya atau sulit. Stres membuat tubuh untuk memproduksi hormone adrenaline yang berfungsi untuk mempertahankan diri. Stres merupakan bagian dari kehidupan manusia. Stres yang ringan berguna dan dapat memacu seseorang untuk berpikir dan berusaha lebih berpikir dan berusaha lebih cepat dan keras sehingga dapat menjawab tantangan hidup seharihari. Stres ringan bisa merangsang dan memberikan rasa lebih bergairah dalam kehidupan yang biasanya membosankan dan rutin. Tetapi stress yang terlalu banyak dan berkelanjutan, bila tidak ditanggulangi, akan berbahaya bagi kesehatan.
Gejala-gejala stress :
  • Menjadi mudah tersinggung dan marah terhadap teman, keluarga dan kolega. 
  • Bertindak secara agresif dan defensif
  • Merasa selalu lelah.
  • Sukar konsentrasi atau menjadi pelupa.
  • Palpitasi atau jantung berdebar-debar.
  • Otot-otot tegang.
  • Sakit kepala, perut dan diare.
Komplikasi stress
  • Tekanan darah tinggi dan serangan jantung. 
  • Sakit mental, hysteria.
  • Gangguan makan seperti hilang nafsu makan atau terlalu banyak makan.
  • Tidak bisa tidur (insomnia).
  • Migren/kepala pusing.
  • Sakit maag.
  • Serangan asma yang tambah berat.
  • Ruam kulit.
  • Kejadian hidup sehari-hari baik gembira dan sedih seperti: 
  • Menikah/mempunyai anak.
  • Mulai tempat kerja baru/pindah rumah/emigrasi.
  • Kehilangan orang yang dicintai baik karena meninggal atau cerai.
  • Masalah hubungan pribadi.
  • Pelajaran sekolah maupun pekerjaan yang membutuhkan jadwal waktu yang ketat, dan atau bekerja dengan atasan yang keras dan kurang pengertian.
  • Tidak sehat.
  • Lingkungan seperti terlalu ramai, terlalu banyak orang atau terlalu panas dalam rumah atau tempat kerja.
  • Masalah keuangan seperti hutang dan pengeluaran di luar kemampuan.
  • Kurang percaya diri, pemalu
  • Terlalu ambisi dan bercita-cita terlalu tinggi.
  • Perasaan negatif seperti rasa bersalah dan tidak tahu cara pemecahannya, frustasi.
  • Tidak dapat bergaul, kurang dukungan kawan.
  • Membuat keputusan masalah yang bisa merubah jalan hidupnya atau dipaksa untuk merubah nilai-nilai/prinsip hidup pribadi. Yang dapat anda lakukan
Bagaimana mencegah stress ?
  • Lihat/ukur kemampuan sendiri. Belajar untuk menerima apa adanya dan mencintai diri sendiri.
  • Temukan penyebab perasaan negatif dan belajar untuk menanggulanginya. Jangan memperberat masalah dan coba untuk sekali-kali mengalah terhadap orang lain meskipun mungkin anda di pihak yang benar.
  • Rencanakan perubahan-perubahan besar dalam kehidupan anda dalam jangka lama dan beri waktu secukupnya bagi diri anda untuk menyesuaikan dari perubahan satu ke yang lainnya.
  • Rencanakan waktu anda dengan baik. Buat daftar yang harus dikerjakan sesuai prioritas.
  • Buat keputusan dengan hati-hati. Pertimbangkan dengan masak-masak segi baik atau buruk sebelum memutuskan sesuatu.
  • Biarkan orang lain ikut memikirkan masalah anda. Ceritakan kepada pasangan hidup, teman, supervisor atau pemimpin agama. Mereka mungkin bisa membantu meletakkan masalah anda sesuai dengan proporsinya dan menawarkan cara-cara pemecahan yang berguna.
  • Bangun suatu sistim pendorong yang baik dengan cara banyak berteman dan mempunyai keluarga yang bahagia. Mereka akan selalu bersama anda dalam setiap kesulitan.Jaga kesehatan, makan dengan baik, tidur cukup dan latihan olahraga secara teratur.
  • Rencanakan waktu untuk rekreasi.
  • Tehnik relaksasi seperti napas dalam, meditasi atau pijatan mungkin bisa
Sumber: http://www.artikelbagus.com/2012/04/gejala-dan-penyebab-stress.html



Penulisan Bahasa Iklan

      Kata iklan (advertising) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya adalah menggiring orang pada gagasan. Adapun pengertian iklan secara komprehensif adalah semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu.
Secara umum, iklan berwujud penyajian informasi nonpersonal tentang suatu produk, merek, perusahaan, atau took yang dijalankan dengan konpensasi biaya tertentu. Dengan demikian, iklan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang untuk menganbil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan.
Iklan yang memiliki daya tarik termasuk iklan yang berguna untuk memancing tanggapan (respons) dari konsumen. Supaya berdaya tarik maka materi iklan diterjemahkan dalam eksekusi iklan. Dalam hal ini, kategori yang dipakai rasional dan emosional, atau kombinasi keduanya.

    Sebuah produk atau jasa wajib memposisikan diri untuk menempatkan citra produk atau jasa ke dalam benak konsumen. Untuk itu, hal-hal spesifik yang perlu mendapatkan perhatian, antara lain, atribut, harga, kualitas, penggunaan, persepsi pemakai, dan kategori produk. Yang tak kalah pentingnya adalah mencari dan menempatkan posisi khusus dalam pikiran konsumen.
Bahasa dalam iklan dituntut untuk mampu menggugah, manarik, mengidentifikasi, manggalang kebersamaan, dan mengkomunikasikan pesan dengan koperatif kepada khalayak (Stan Rapp & Tom Collins, 1995: 152).
Dengan demikian, struktur kata dalam penulisan iklan adalah:
1. Menggugah : mencermati kebutuhan konsumen, memberikan solusi, dan   memberikan perhatian.
2. Informatif : kata-katanya harus jelas, besahabat, komunikatif, dan tidak bertele-tele apalagi sampai mengabaikan durasi penayangan.
3. Persuasif : rangkaian kalimatnya membuat target audience nyaman, senang, tentran, dan menghibur.
4. Bertenaga gerak : komposisi kata-katanya menghargai waktu selama masa penawaran/masa promosi berlangsung.

      Untuk menyampaikan gagasan pikiran tersebut dalam suatu bahasa, seorang penulis iklan harus mengetahui aturan-bahasa tersebut, seperti tata bahasa, kaidah-kaidahnya, idiom-idiomnya, nuansa atau konotasi sebuah kata, dan sebagainya. Syarat ini adalah syarat yang mutlak.
Gaya bahasa dan jenis kata dalam iklan yang dibuat untuk surat kabar tentu berbeda dengan iklan yang dibuat untuk ditayangkan di radio atau televisi. Sebab surat kabarmemeningkan mata dan dapat diamati orang dengan lama. Semenrata radio mementingkan telinga dan televise memeningkan mata dan telinga. Kedua yang terakhir ini bersifat sekelebat.
       Selain itu, bahasa yang dipakai dalam pembuatan iklan harus mampu mengarahkan target audience untuk membeli, menggunakan, atau beralih ke produk jasa yang diiklankan. Tentu saja, perlu juga diperhatikan apakah produk yang diiklankan baru ataukah sudah lama. Gaya dan jenis bahasa yang dipakai pun harus sesuai dengan target audience.
      Dalam kaitan dengan kebahasaan, ternyata ada dua jenis bahasa yang harus dibedakan. Kedua jenis bahasa itu berkaitan dengan bahasa normatif dan bahasa deskriptif. Kedua jenis bahasa ini ternyata juga memiliki serbaneka laras bahasa komunikasi. Oleh karena itu, serbaneka laras bahasa komunikasi perlu mendapat perhatian, seperti laras jurnalistik, laras SMS (surat-menyurat singkat, seperti EGP: emang gue pikirin, KDL: kesian deh lo, BKT: bau ketek, dan !@*?(^^|$: bingung), laras iklan (aku dan kau suka dancow), laras prokem dan gaul (nyokap, bokap, dugem).
Di samping laras bahasa yang wajib mendapat perhatian, ada pedoman kebahasaan yang digunakan untuk bahasa iklan, seperti:
1. mudah dipahami konsumen;
2. sederhana bahasanya dan jernih pengutaraannya;
3. tanpa kalimat majemuk;
4. kalimatnya aktif, bukan kalimat pasif;
5. padat dan kuat bahasanya;
6. positif bahasanya, bukan bahasa negative;

      Untuk menulis naskah dengan menggunakan bahasa Indonesia, mereka harus menguasai EYD. Agar maknanya dapat ditangkap oleg target audience. Bahasa mesti menyimpan makna ketika kita ungkapkan pada orang lain, agar mereka memahami apa yang kita ungkapkan tersebut. Bahasa yang informatif, menerangkan 5W+1H secara jelas dan singkat sesuai dengan hal yang akan di-iklankan nanti.
      Pada umumnya bahasa iklan memiliki prinsip sebagai berikut :
1. Iklan isi pernyataannya jujur, bertanggung jawab dan tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku.
2. Iklan isi pernyataannya jauh dari unsure menyinggung perasaan dan merendahkan martabat negara,agama, susila, adat, budaya, suku dan golongan.
3. Iklan isi pernyataannya menjiwai asas persaingan yang sehat.



Sumber – Sumber:
http://megapratiwi-tugas.blogspot.com/2011/05/teori-penulisan-bahasa-iklan.html
http://johnherf.wordpress.com/2008/04/16/bahasa-iklan-komunisuasif/
http://kuliahkomunikasi.blogspot.com/2008/03/belajar-iklan-bahasa-dalam-iklan.html
http://rhany333.wordpress.com/2010/03/10/iklan-bahasa-iklan-dan-bahasa-komunikasi/
http://tipspenulisanbahasaiklan.blogspot.com/